Friends

Tuesday, August 2, 2011

Puisi Ibu Pertiwi dan Menangis



ibu pertiwiPuisi ibu kali ini bukan dalam makna sebenarnya, namun melainkan cinta kita kepada ibu pertiwi yang berarti Bangsa dan Negara. Dimandapun dan bagaimanapun kita dilahirkan, kita harusnya juga bahagia dan menangis di negara kita sendiri bukan.

Seperti sebuah pepatah yang teramat terkenal, Hujan batu di Ibu Pertiwi lebih baik daripada hujan emas di negeri seberang.
Seorang Khalil Gibran Juga pernah membuat syair atau puisi yang sangat terkenal dan berjudul “Untuk Ibu Pertiwi”. Mau tahu bagaimana puisi itu, silahkan disimak di bawah ini :
Untuk Ibu Pertiwi
Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam
Oleh darah dan air mata
Apa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?
Untuk masyarakatnya yang sengsara?
Apa pula gunanya keluh-kesah
Seorang penyair yang sedang tidak di rumah?
Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata “Mati dalam perjuangan
Lebih mulia dari hidup dalam penindasan”
Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak
Kematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,
Dan penderitaan adalah tanah air mereka

Ingatlah saudaraku,
Bahawa syiling yang kau jatuhkan
Ke telapak tangan yang menghulur di hadapanmu,
Adalah satu-satunya jambatan yang menghubungkan
Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan.

Ya itulah sebuah puisi yang dibuat oleh seorang Khalil Gibran, penyair yang terkenal dan hidup dari  1833 sampai 1931. benar-benar puisi ibu yang dapat membuat kita menangis bukan?
Dan dibawah ini adalah puisi tentang ibu pertiwi dari pengarang anonim. Sy nggak tahu siapa yang buat, tapi cukup menarik juga.
Ibu Pertiwi…
Jika angin tak lagi berhembus
Jika api tak lagi membara
Jika ar tak lagi mengalir
Jika tanah tak lagi membongkah
Apa kita masih dapat berkata?
Tentang hasrat dan milik
Tentang jiwa dan rasa
Tentang dunia yang dipijak nestapa
Tentang duka menyelimuti langkah
Ibu Petiwi…
Masih adakah celah?
Untuk menyimpan gelisah
Untuk menyembunyikan langkah
Tidak, Bu!
Meskipun celah berongga
Dada kita tetap menganga
Meskipun jari tersembunyi
Mata dan telinga tetap terjaga
Ingatlah…
Wahai Ibu Pertiwi
Kami..,
Putra putri bangsa akan melangkah
Dalam langkah satu dan satu
Bukan melompat
Setelah itu kami terjerat!
Anda punya puisi tentang ibu pertiwi, silahkan di share melalui form komentar di bawah. Dan buat kami menangis dengan tulisan anda.

0 comments:

Post a Comment

#
### ###