Troubleshooting adalah sebuah kerusakan pada komponen hardware dan Software yang terjadi pada PC. Troubleshooting merupakan suatu permasalah dan kendala didalam kinerja mekanisme PC, sehingga mengganggu operasional pekerjaan pemakai.
Ada beberapa masalah dan penyelesaian Troubleshooting pada PC, pengelompokkan dibedakan menjadi beberapa bagian diantaranya :
1. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer
2. Troubleshooting dalam mengoperasikan komputer
Secara umum yang termasuk dalam komponen-komponen pada PC antara lain : Mainboard, Card Monitor (VGA Card), Sound Card, Prosesor, FDD, RAM, Harddisk, Power Supply, CD/DVD-ROM Drive, Port tambahan, kabel-kabel penghubung dan lain-lain.
1. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer
Dalam memahami masalah Troubleshooting pada PC ini, biasanya kesalahan dalam komponennya yang tidak mendukung dengan komponen lainnya. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani penyebab terjadinya Troubleshooting PC ketika kita merakit atau mengupgrade komponen komputer adalah :
Melakukan mengupgrade pada RAM sangat baik, karena menambahkan kecepatan akses dan kerja komputer. Contohnya selain kita membuka program windows, kemudian membuka program aplikasi seperti adobe photoshop CS, corel draw dan microsoft office dan ada untungnya dengan mengalami kenyamanan dan kecepatan dalam pengoperasiannya dan juga menambah kecepatan program aplikasi lainnya.
Langkah yang harus diambil untuk mendapatkan hasil yang memaksimal adalah :
a. Kenalilah jenis RAM, apa jenis slot yang digunakan berbentuk DDRAM dan SDRAM pada umumnya.
b. Kenalilah tipe PC pada RAM, contohnya: PC 100, PC 133, PC 2700, PC 3200 dan lain-lain. Dari jenis tipe PC tersebut apakah support dengan mainboard atau tidak, itu yang harus diperhatikan ketika melakukan perakitan dan mengupgrade dalam sebuah komputer.
Apabila melakukan pengupgrade RAM cocok akan meningkatkan semua kinerja komputer baik membuka aplikasi, membuat desain maupun permainan.
Pengupgrade prosesor akan bisa dilakukan, jika support terhadap mainboard dari jenis slot dan kecepatan busnya serta ke memorinya. Apa lagi jenis prosesor ada intel pentium, intel celeron dan AMD. Intel celeron dipasang ke mainboard yang chipsetnya intel, terkadang harus mengubah jumper power, agar tampil ke layar monitor. Jadi yang harus diperhatikan dalam melakukan pengupgrade prosesor harus support pada mainboard dan memori, sehingga menghasilkan yang cocok dan memuaskan.
Pengupgrade mainboard bisa dilakukan, jika mengupgrade jenis pada RAM dan prosesor, contohnya : mainboard P3 ke mainboard P4. Atau perubahan jenis mainboard yang penting jenis socketnya sama, tetapi yang harus diperhatikan adalah mainboard yang baru mendukung kecepatan bus dari prosesor yang Anda ingini atau tidak, karena akan mempengaruhi terjadinya Troubleshooting.
Pengupgrade VGA card bisa dilakukan, apabila size VGA card yang akan ditambahkan harus tidak melebihi size VGA pada mainboard, biasanya VGA mainboard maximal 128MB. Kalau kita ingin menambahkan VGA card kemudian sizenya 512MB maka terjadi trouble atau tidak tampil ke layar monitor, karena sizenya melebihi kapasitas size VGA pada mainboard. Memang di mainboard ada fasilitas slot untuk VGA, tapi hanya bisa digunakan oleh VGA card yang sizenya tidak melebihi. Di dalam mainboard ada fasilitas yang digunakan untuk VGA dimana VGA yang sizenya tidak melebihi VGA pada mainboard yang dinamakan slot VGA I-Express. Slot ini bisa digunakan untuk VGA card yang sizenya melebihi dari size VGA pada mainboard misalkan VGA card yang sizenya 512MB, 1GB dan lain-lain.
Menurut RAMdani Nazaruddin (2005:369) mengatakan bahwa fungsi Power Supply adalah kristis sebab daya listrik untuk semua komponen di dalam sistem.
Pengupgrade Power Supply bisa dilakukan, apabila tegangan Arus mendukung dengan komponen lain, sehingga tidak terjadi trouble pada komponen lain. Biasanya apabila power supply tidak support dengan komponen lain, akan nampak aneh hampir sama secara rinci mengacu pada memori yang gagal, karena komputer dalam keadaan mati.
Mengecek pada socket, slot dan port pada mainboard, apakah dalam keadaannya kotor, sehingga komponen yang terpasang tidak terdeteksi. Maka lakukan pembersihan slot, socket dan port pada mainboard dengan menggunakan air cleaner, agar komponen yang terpasang bisa terdeteksi dengan komponen lain. Karena faktor tersebut terkadang mempengaruhi terjadinya Troubleshooting pada komputer, sehingga terjadinya kegagalan pada sistem komputer.
Yang harus dilakukan setelah tahu komponen mana yang bermasalah adalah mengganti komponen dengan komponen yang baru bagi komponen yang tidak support dengan komponen lainnnya. Lakukanlah dengan cermat dan teliti dalam penanganan Troubleshooting pada komputer, agar mendapat hasil yang memuaskan. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan melakukan pemaksaan komponen, kalau tidak support karena akan terjadinya kerusakan pada komponennya.
2. Troubleshooting dalam mengoperasikan komputer
Troubleshooting sering terjadi, ketika kita mengoperasikan komputer karena faktor yang mempengaruhi terjadinya Troubleshooting mungkin masalah hardware dan software. Oleh karena itu, bagaimana kita bisa untuk menangani Troubleshooting pada PC kita, tanpa harus mengeluarkan biaya. Karena yang mempengaruhi terjadinya Troubleshooting pada komputer, yang sering dialami yaitu virus, tapi bagaimana supaya tidak kena virus, anti virusnya harus terupdate pada komputer. Sebelum kita membahas bagaimana metode penanganannya, kita lihat dulu faktor apa yang menyebabkan terjadi Troubleshooting pada PC adalah :
1. Mungkin masalah virus
2. Komponennya rusak
3. File sistem operasi kehapus
4. Kesalahan dalam register ketika ngedit (Regedit)
5. Tidak terkoneksinya harddisk ke sistem
6. Sistem operasi error
7. Kapasitas file melebihi, sehingga memori lemah
8. Tidak terkoneksi kabel data harddisk dengan mainboard
9. Konektor power tidak terhubung ke komponen
10. Power Supply bermasalah atau rusak
11. Slot pada mainboard kotor dan lain-lain
Kemudian apa solusi untuk penanganan dari penyebab terjadinya Troubleshooting PC. Yang pasti cara penanggulangan permasalahan yang Anda lakukan untuk mengatasi penyebab terjadinya trouble pada PC. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk penanganan Troubleshooting pada PC dengan mudah adalah :
a. Mempersiapkan Peralatan
1. Obeng min (-) dan plus (+)
2. Tang
3. Kabel data untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM
4. Kuas/Sikat
5. Air Cleaner
6. Taspen
7. Dan lain-lain
b. Mengetahui Komponen PC
1. Melakukan pengecekan konektor harddisk
2. Melakukan pengecekan konektor CD/DVD-ROM
3. Melakukan pengecekan konektor pada Mainboard
4. Melakukan pengecekan konektor Power Supply
5. Mengecek kabel data yang digunakan untuk konektor harddisk dan CD/DVD-ROM.
d. Pembersihan Slot dan socket pada komponen PC
1. Lakukan pembersihan semua slot dan socket mainboard dengan kuas/sikat
2. Lakukan penyemprotan dengan air cleaner pada slot dan socket mainboard
3. Lakukan pembersihan pada RAM
4. Lakukan pembersihan ruang CPU
e. Pengecekan pada komponen PC
1. RAM
2. Prosesor
3. Mainboard
4. Ketiga komponen tersebut sangat penting sebagai faktor yang mempengaruhi Troubleshooting pada PC
5 Power Supply
6. VGA Card
7. Dan lain-lain
f. Pengupdate Antivirus pada komputer, jenis antivirus :
1. Anti Virus AVG
2. Anti Virus Antivir
3. Anti Virus Norton
4. Anti Virus Ansav
5. Anti Virus PC-Media
6. Anti Virus Kaspersky
7. Dan lain-lain.
g. Melakukan Pemeriksaan Komputer
Ada beberapa kategori dalam pemeriksaan komputer, karena merupakan bentuk-bentuk penelusuran terhadap kesalahan yang terjadi.
1. Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan visual merupakan tahap awal pemeriksaan yaitu pemeriksaan beberapa masalah yang dapat ditangkap dengan mudah melalui pandangan mata atau panca indra kita. Pemeriksaan ini misalnya:
a. Pemeriksaan sambungan-sambungan kabel, seperti kabel data. Apakah terdapat kabel yang lepas atau tidak tersambung dengan benar.
b. Pemeriksaan “jumper” seperti jumper motherboard, harddisk atau CD ROM, apakah konfigurasinya sudah betul atau belum.
c. Pemeriksaan pemasangan kartu-kartu seperti kartu grafis, kartu audio dan sebagainya.
d. Pemeriksaan PCB (Program Control Block) apakah ada yang bengkok, jalur putus, apakah ada cip yang terbakar dan sebagainya.
2. Pemeriksaan Bunyi
Pemeriksaan bunyi merupakan pemeriksaan komponen dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang dapat memberikan arti sendiri akan kondisi komputer. Sebagai contoh adalah:
a. Bunyi mekanikal boleh didengar dari putaran disk, putaran kipas dan lain-lain. Apakah bunyi komponen-komponen tersebut normal seperti biasa.
b. Pendeteksian bunyi beep yang muncul ketika POST. Bunyi beep
yang ditimbulkan BIOS, memberikan arti tertentu.
3. Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan ini memerlukan interaksi yang lebih khusus seperti misalnya menyentuh cip untuk merasakan suhunya. CPU yang mempunyai panas berlebihan, tentunya akan menimbulkan masalah. Jika CPU memiliki chip yang besar seperti EPROM, mestinya memiliki suhu yang hangat saja. Sedangkan chip yang kecil tidak panas langsung. Chip keRAMik lebih panas daripada yang dibuat dari plastik. Jika terlalu sejuk ini mungkin menunjukkan cip tersebut mati atau tidak ada arus yang sampai kepadanya.
4. Pemeriksaan Isyarat
Ini adalah cara terakhir jika semua langkah yang dilakukan tidak mampu mendeteksi dan menyelesaikan masalah. Pemeriksaan ini lebih complicated, memerlukam peralatan khusus, dokumen dan gambar sistem serta pengetahuan yang mendalam mengenai sistem elektronik.
Untuk menanggulangi dalam penanganan Troubleshooting pada PC harus dilakukan dengan teliti dan pemahaman dari semua jenis komponen hardware dan fungsinya. Jangan melakukan penginstalan software yang berlebihan pada komputer anda, kalau spesifikasi komputernya tidak mendukung, karena akan terjadinya hang dan Troubleshooting pada PC.
0 comments:
Post a Comment